Every Day is A New Day

“You can become blind by seeing each day as a similar one. Each day is a different one, each day brings a miracle of its own. It's just a matter of paying attention to this miracle.”

VERTIGO, Apa dan Bagaimana

Sejak pertama kali perusahaan ini berdiri sampai saat ini, aku memperhatikan bahwa penyakit yang paling banyak di alami oleh pegawainya adalah migraine dan vertigo (diluar kasus flu tentunya).

Entah mengapa kedua penyakit itu selalu menjadi tren di kantor ini, mungkin saja ada kaitan dengan jenis pekerjaannya. Untuk diketahui kami bekerja sebagai editor pemetaan digital yang bekerja dilingkungan 3D dari suatu foto udara. Selama 8 jam (waktu ideal) kami diharuskan menggunakan kacamata 3D dan menatap ke monitor yang di pasang layar z screen. Pengalamanku sebagai trainee, pada awal awal aku bergabung sebagai editor adalah ketika pulang dari kantor aku melihat seluruh dunia terutama saat menatap dinding selalu penuh dengan garis kontur berwarna cyan, sekalipun dinding itu berpermukaan datar.

Oleh karena itu, aku berniat mengangkat topik ini dalam tulisanku, hanya karena keterbatasan kemampuan, jelas saja, yang kulakukan adalah copas dan edit sana edit sini, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan pemahaman lebih mengenai kedua jenis penyakit tersebut.

Tulisan mengenai migraine sudah di publish terlebih dahulu, kali ini giliran vertigo.

DEFINISI VERTIGO

Di beberapa sumber, secara umum semuanya memberikan informasi yang relatif sama mengenai vertigo, seperti, vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau gangguan orientasi di ruangan. Istilah yang sering digunakan oleh awam adalah: puyeng, sempoyongan, mumet, pusing, pening, tujuh keliling, rasa mengambang, kepala terasa enteng, rasa melayang.

Vertigo perlu dipahami karena merupakan keluhan nomer tiga paling sering dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek umum, bahkan orang tua usia sekitar 75 tahun, 50 % datang ke dokter dengan keluhan vertigo. Dan ini terbukti pada kantorku, usia muda tetapi sering vertigo.

Jadi ternyata vertigo merupakan sebuah gejala, dan bukan merupakan penyakit, ini informasi baru untukku. Seseorang yang mengalami vertigo merasakan seolah-olah ia merasa berputar, atau seolah-olah benda di sekelilingnya bergerak atau berputar, biasanya disertai dengan mual, muntah, dan kehilangan keseimbangan.

Bila gangguan ini berat, penderita bahkan tak mampu berdiri atau bahkan terjatuh. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.

Seingatku, dulu aku sering mengalami hal ini, terutama ketika aku sakit gejala tipus dan terpaksa tinggal di tempat tidur selama berhari hari, kadang kala aku melihat atap kamarku berputar putar dan semakin mendekat, tetapi perasaan itu akan hilang saat aku gerakkan kepala.

KLASIFIKASI VERTIGO
Berdasarkan keadaan yang dialami oleh penderita, vertigo dapat digolongkan menjadi dua jenis, Vertigo subyektif dikatakan bila penderita merasakan dirinya berputar-putar, sedangkan bila ia merasakan lingkungan sekitarnya yang berputar dinamakan vertigo objektif. Hmm berarati keadaanku dulu itu adalah termasuk vertigo objektif.

Penyebab vertigo bermacam-macam. Vertigo bisa disebabkan karena adanya gangguan pada sistem vestibular perifer (ganguan pada telinga bagian dalam). Pusing juga bisa muncul sebagai akibat dari gangguan sistem vestibular sentral (misalnya saraf vestibular, batang otak, dan otal kecil). Pada beberapa kasus, penyebab vertigo tidak diketahui.
Gangguan vestibular perifer meliputi Benign Paroksimal Positional Vertigo (BPPV; vertigo karena gangguan vestibular perifer yang paling banyak ditemui), sindrom Cogan (terjadi karena ada peradangan pada jaringan ikat di kornea, bisa mengakibatkan vertigo, telinga berdenging dan kehilangan pendengaran), penyakit Ménière (adanya fluktuasi tekanan cairan di dalam telinga/ endolimf sehingga dapat mengakibatkan vertigo, telinga berdenging, dan kehilangan pendengaran). ototoksisitas (keracunan pada telinga), neuritis vestibular (peradangan pada sel saraf vestibular, dapat disebabkan karena infeksi virus).
Beberapa obat dan zat kimia (seperti timbal, merkuri, timah) dapat menyebabkan ototoksitas, yang mengakibatkan kerusakan pada telinga bagian dalam atau saraf kranial VIII dan menyebabkan vertigo. Kerusakan dapat bersifat temporer maupun permanen. Penggunaan preparat antibiotik (golongan aminoglikosida, yaitu streptomisin dan gentamisin) jangka panjang maupun penggunaan antineoplastik (misalnya cisplatin maupun carboplatin) dapat menyebabkan ototoksisitas permanen. Konsumsi alkohol, meskipun dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan vertigo temporer pada beberapa orang.

DIAGNOSA VERTIGO

Sebelum memulai pengobatan, harus ditentukan sifat dan penyebab dari vertigo.

Gerakan mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian dalam atau saraf yang menghubungkannya dengan otak. Nistagmus adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. Arah dari gerakan tersebut bisa membantu dalam menegakkan diagnosa. Nistagmus bisa dirangsang dengan menggerakkan kepala penderita secara tiba-tiba atau dengan meneteskan air dingin ke dalam teling.

Untuk menguji keseimbangan, penderita diminta berdiri dan kemudian berjalan dalam satu garis lurus, awalnya dengan mata terbuka, kemudian dengan mata tertutup.

Tes pendengaran seringkali bisa menentukan adanya kelainan telinga yang mempengaruhi keseimbangan dan pendengaran.

Pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf.

Jika diduga suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang belakang.

Jika diduga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan pemeriksaan angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak.

PENANGANAN VERTIGO

Pengobatan tergantung kepada penyebabnya. Obat untuk mengurangi vertigo yang ringan adalah meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin. Skopolamin terutama berfungsi untuk mencegah motion sickness, yang terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama kerja selama beberapa hari. Semua obat di atas bisa menyebabkan kantuk, terutama pada usia lanjut. Skopolamin dalam bentuk plester menimbulkan efek kantuk yang paling sedikit.

TERAPI REHABILITASI VERTIBULAR

Terapi rehabilitasi vestibular (vestibular rehabilitation therapy/VRT) merupakan terapi fisik untuk menyebuhkan vertigo. Tujuan terapi ini adalah untuk mengurangi pusing, meningkatkan keseimbangan, dan mencegah seseorang jatuh dengan mengembalikan fungsi sistem vestibular.

Pada VRT, pasien melakukan latihan agar otak dapat menyesuaikan dan menggantikan penyebab vertigo. Keberhasilan terapi ini bergantung pada beberapa faktor pasien yang meliputi usia, fungsi kognitif (memori, kemampuan mengikuti pentunjuk), kemampuan kordinasi dan gerak, dan kesehatan pasien secara keseluruhan (termasuk sistem saraf pusat), serta kekuatan fisik. Dalam VRT, pasien yang datang ke dokter, akan menjalani beberapa latihan yang akan melatih keseimbangan dalam tingkat yang lebih tinggi, meliputi gerakan kepala, gerakan mata, dan berjalan.

Menurut Akademi Neurologi Amerika (American Academy of Neurology) metode yang paling efektif untuk BPPV yang disebabkan oleh kristal kalsium di telinga bagian kanal posterior adalah menggunakan teknik reposisi kanalit (canalith repositioning) atau Epley maneuver. Pada prosedur ini, terapis (dokter) akan meminta pasien untuk menggerakkan kepala dan tubuh. Kemudian kristal kalsium akan keluar dari kanal posterior, dan masuk ke dalam kanal telinga bagian dalam yang akan diabsorpsi tubuh.

SENAM VERTIGO

Berikut ini ada bebrapa gerakan senam vertigo yang dianjurkan.

Ada beberapa posisi latihan yang bisa dilakukan pasien vertigo.Yakni, dalam posisi duduk, berdiri, berjalan, dan atau posisi tidur.
Latihan dalam posisi tidur, antara lain, menggerakkan bola mata ke kanan-kiri atau atas-bawah secara bergantian. Bisa juga, memiringkan tubuh ke kanan dan kiri. Model latihan lain, posisi tidur ke duduk. Sebaliknya, dari duduk ke tidur.

Dalam posisi duduk, penderita bisa memiringkan tubuhnya ke kanan-kiri. Masing-masing gerakan dilakukan dalam waktu sekitar 5-8 detik. Waktu tersebut bukanlah mutlak. Jika memang penderita mengalami kekambuhan mumet, jangan paksakan latihan dalam porsi tersebut. Latihan bisa dilakukan lebih dari 8 detik jika tidak dirasakan adanya keluhan
Gerakan lain yang bisa dilakukan adalah mengambil bola di lantai. Jadi, penderita duduk di kursi, lantas mengambil bola di lantai. Lakukan hingga beberapa kali.
Sementara itu, latihan dalam posisi berdiri bisa dengan memindahkan bola dari tangan kiri-kanan. Penderita berdiri, kedua tangan lurus ke atas. Kemudian, bola yang berada di tangan kanan dipindahkan ke kiri. Perpindahan bola tersebut diikuti pergerakan bola mata.

PERINGATAN DINI

Vertigo juga bisa merupakan bagian dari tumor otak. Ada beberapa jenis tumor di dasar otak, selain tumor otak kecil, yang gejalanya disertai vertigo. Tumor pada saraf pendengaran umumnya diawali dengan tuli dadakan yang makin hari makin memburuk. Kemudian disusul keluhan vertigo. Kalau berjalan suka sempoyongan. Jika tumornya sudah menjalar muncul kelumpuhan wajah separuh, dan vertigonya kian memburuk. Pada jenis tumor otak lain disertai dengan gejala gangguan fungsi otak lain, sesuai peta fungsi otak yang diembannya.

Terkadang vertigo juga merupakan salah satu gejala awal terjadinya stroke ringan, sebagai akibat pecahnya pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi (hipertensi). Biasanya vertigo yang diakibatkan oleh kurangnya oksigen ke otak ini akan disertai dengan mual dan muntah-muntah.
Untuk mencegah terjadinya dampak yang lebih berat akibat serangan stroke yang diawali dengan serangan vertigo, pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf. Jika diduga suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang belakang.
Jika diduga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan pemeriksaan angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak
Setiap keluhan vertigo harus dinilai. Bila anda mengunjungi dokter dengan keluhan vertigo, ingatlah untuk menanyakan kira-kira apa penyebab vertigo anda, hal-hal apa yang dapat memicu munculnya vertigo maupun hal yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan vertigo. Selain itu, bila dokter meresepkan obat untuk anda, tanyakanlah mengenai kegunaan obat tersebut dan kemungkinan reaksi sampingnya.

Catatanku:

Semoga artikel ini bermanfaat dan yang pasti, tulisan ini 99%nya adalah copas dan editan, aku hanya berusaha merangkainya dalam satu tulisan yang masuk akal, untuk keterangan lebih lanjut mengenai vertigo silahkan kunjungi dokter terdekat dari tempat anda berada.

Satu lagi, vertigo club yang ada di Jakarta bukanlah klub untuk penderita vertigo, walau sepetinya kita bisa dapat vertigo objektif kalo kelamaan di sana hehehhehe (tergantung orangnya juga dink).

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Vertigo

http://medicastore.com/artikel/260/Vertigo_si_Pusing_Tujuh_Keliling.html

http://www.yastroki.or.id/read.php?id=270

http://koranindonesiasehat.wordpress.com/2009/12/15/vertigo-penanganan-dan-terapi-rehabilitasi/

http://www.solusisehat.net/berita.php?id=403

http://evktiyas.blogspot.com/2009/11/penyakit-vertigo.html

2 komentar:

April 29, 2010 at 8:26 AM Unknown said...

parah jg y ternyata.... jd kyk berhalusinasi d alam nyata..
jd inget laguny u2...

April 29, 2010 at 9:23 AM non inge said...

wew...
serem juga yah...

Post a Comment

do as you like but please do it with respect