Bagaimana perasaan pendengar ketika seorang yang telah berkecimpung di dunia pemerintahan berkata, yang telah berpengalaman selama 30 tahun sekalipun ternyata tak sanggup memperbaiki Jakarta, apalagi yang belum berpengalaman?
Menakutkan, yang terlintas dalam benak saya adalah, hancur sudah, tak ada lagi harapan untuk Jakarta, kota ini telah dikutuk untuk selalu menjadi semrawut hingga akhir jaman.
Itu tentu saja bila saya percaya akan ucapan sang ahli yang berpengalaman puluhan tahun itu, namun saya memilih untuk tidak mempercayainya.
Bila sang ahli ternyata kesulitan memperbaiki Jakarta, maka tak ada salahnya sang newbie ini mencoba untuk menempatkan diri menjadi gubernur Jakarta. Harap diingat, sang newbie tidak memiliki pengalaman apa apa mengenai pemerintahan bahkan tinggal di Jakarta pun baru 6 tahun. Tapi tak ada salahnya kan berandai andai, sekali lagi, jika yang ahli saja gagal, mengapa tak sekalian memilih yang newbie toh sama saja hasilnya.
Satu lagi, tak perlu terlalu mengurusi detail, serahkan saja detailnya pada sang ahli.
Baiklah, mari kita mulai. Menurutku permasalahn di Jakarta ini ada beberapa hal:
1. Kemacetan lalulintas yang dari tahun ke tahun semakin parah, untuk hal ini tak perlu menjadi seorang ahli untuk mengetahui bahwa ada yang salah dengan system transportasi Jakarta.
2. Istilah banjir tahunan sudah tak valid lagi, saat ini yang paling tepat adalah banjir mingguan, tiap minggu ada saja acara banjir.
3. Dan lain lain, biarkan sang ahlinya saja yang berpikir akan masalah ini.
Bersambung….