Every Day is A New Day

“You can become blind by seeing each day as a similar one. Each day is a different one, each day brings a miracle of its own. It's just a matter of paying attention to this miracle.”

Tolak Rokok, Padang Panjang Raih Penghargaan WHO

Padang Panjang, (tvOne)

Wali Kota Padang Panjang Suir Syam memperoleh penghargaan dari Badan Kesehatan Dunia PPBB atau WHO atas prestasinya menerapkan Kawasan Tanpa Rokok di daerahnya.

Penghargaan diserahkan perwakilan WHO untuk Indonesia Khanchit Limpakarnjanarat pada puncak peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) di Padang Panjang, Sumbar, Senin, disaksikan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan Gubernur Sumbar Marlis Rahman.

Khanchit Limpakarnjanarat menegaskan Kota Padang Panjang telah berhasil menerapkan kawasan tanpa asap rokok (KTR) yang diterapkan di tujuh kawasan yakni sekolah, tempat ibadah, sarana kesehatan, tempat kerja, angkutan umum, tempat rekreasi dan tempat kegiatan belajar-mengajar.

Padang Panjang juga yang pertama melarang iklan dan promosi rokok di dalam kotanya sehingga perlu dicontoh oleh daerah-daerah lainnya serta membuat peraturan yang mendukung kawasan tanpa rokok.

Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 senyawa kimia dimana 43 di antaranya bersifat karsinogen, yang berbahaya bagi tubuh manusia. Konsumsi rokok dan tembakau merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penyakit seperti kardiovaskular, stroke, kanker paru, kanker mulut rahim dan kelainan kehamilan yang merupakan penyebab kematian utama di dunia.

Menurut WHO, setiap detik satu orang meninggal akibat merokok. Selain itu rokok juga membunuh separuh dari masa hidup perokok. Data epidemi dunia menunjukkan tembakau membunuh lebih dari lima juta orang setiap tahun dan jika ini terus berlanjut, maka pada 2020 diproyeksikan terjadi 10 juta kematian dengan 70 persen kematian di negara berkembang.

Konsumsi rokok di Indonesia mencapai 220 miliar batang per tahun, merupakan urutan ketiga setelah China dan India, dimana separuh lebih rumah tangga di Indonesia mempunyai sedikitnya satu perokok dan hampir semua merokok di rumah.

Seseorang bukan perokok yang menikah dengan perokok mempunyai risiko kanker paru sebesar 20-30 persen dan berisiko sakit jantung karena asap yang berasal dari ujung rokok tiga kali lebih berbahaya dari asap rokok utama yang dihisap perokok. (Ant)

2 komentar:

May 31, 2010 at 7:54 PM Rinda said...

wahh hebat harus diikutin sm kota2 lain ^0^

Warm Greetings,

|
|
V

Miss Rinda - Personal Blog

May 31, 2010 at 11:28 PM TS Frima said...

kota lain mesti bisa niru nih :)

Post a Comment

do as you like but please do it with respect